Mungkin bukan seperti perpustakaan dalam benak banyak orang. Menggunakan kotak telepon umum bekas yang dibeli seharga 1 pound, perpustakaan ini adalah wadah bagi warga di suatu desa di Inggris untuk saling bertukar buku. Mereka menyumbangkan buku yang mereka miliki secara gotong-royong dan kemudian boleh meminjamnya.
Baik buku konvensional maupun buku elektronik dalam bentuk DVD ada di perpustakaan kecil ini, namun memang jumlahnya tak banyak. Perpustakaan ini buka 24 jam, dan warga bebas meminjam dan mengembalikan buku asalkan sesuai aturan, tanpa ada yang menjaganya.
Model perpustakaan seperti ini memang hanya cocok bagi masyarakat yang tertib saja. Bayangkan bila tidak tertib, bisa-bisa perpustakaan ini kosong buku karena semua peminjam buku lupa atau tidak punya rasa malu untuk berlambat-lambat mengembalikannya sesuai aturan.
Meskipun perpustakaan kecil ini adalah hal yang positif, namun ada pula yang menuding bahwa upaya ini hanyalah akal-akalan untuk mengundang perhatian wisatawan. Bisa jadi demikian adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar