Minggu, 31 Mei 2009

Suka Menunda Pekerjaan, Sabotase Kesuksesan


Suka menunda pekerjaan, sebuah 'penyakit' umum yang diidap orang banyak, termasuk saya. Sebuah artikel menunjukkan bahwa kebiasaan menunda pekerjaan bisa merusak kesuksesan seseorang. Bener tuh, ga lebay. Kenapa kebiasaan ini bisa muncul? Bagaimana mengatasinya?

Yuu mari intip hasil contekan dari sejumlah artikel.

Suka menunda (Inggris: procrastination) muncul karena adanya reaksi di otak karena enggan melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas. Reaksi ini memberi gambaran bahwa pekerjaan atau tugas itu melelahkan, menyakitkan, bikin pusing, ribet, dan entah apalagi yang ada dibenak ini.


Dibandingkan mengerjakan apa yang seharusnya mereka lakukan, pelaku lebih suka melakukan hal lain yang dianggapnya menyenangkan.

Kenyataannya? Justru sebaliknya. Ketika pelaku menunda suatu pekerjaan, justru 'rasa sakit' yang dia terima. Kok bisa gitu?

Masalah yang akan dihadapi oleh pelaku adalah pekerjaan yang seharusnya mereka lakukan itu tak pernah dikerjakan, atau bisa aja dikerjakan tapi sudah terlambat. Dan ketika mereka terburu-buru, pekerjaan itu tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Dari sini timbul perasaan tak berdaya, atau merasa bersalah karena menghabiskan waktu dengan percuma.

Bagaimana mengatasinya? Kita lanjutkan setelah selingan iklan... hihihi...

Pelaku biasanya terlalu berfokus pada rasa enggan dan rasa tidak menyenangkan dari melakukan suatu pekerjaan, dibandingkan dengan manfaatnya. Dari sinilah, mari kita kutak-katik lagi pikiran kita masing-masing.

Mulai saat ini, pindahkanlah fokus pikiran kita untuk melihat lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan rasa tidak enaknya. Pastikanlah bahwa semakin suatu pekerjaan itu ditunda, maka sebenarnya perasaan kita akan semakin tersiksa.

Manfaat dari tidak menunda pekerjaan adalah:

  • Perasaan penuh energi, karena sanggup mengendalikan pikiran, dan sanggup melakukan sesuatu yang tadinya dianggap menyiksa. Hal ini akan banyak mengurangi stress dan rasa frustrasi.
  • Perasan lega, karena pekerjaan atau tugas sudah selesai lebih awal atau sesuai dengan waktu yang diperkirakan.
  • Hemat tenaga, karena ketika kita menunda tugas dan melakukan hal lain yang menurut kita lebih menyenangkan, pada kenyataannya kita sedang membuang energi dan waktu, dan menggandakan tenaga yang seharusnya dikeluarkan. Hasilnya: perasaan lelah selalu menemani hari-hari kita.


Seorang petinju kelas dunia, Muhammad Ali, pernah mengaku betapa dia membenci latihan tinju yang melelahkan dan menyakitkan, tapi dia mengatakan sakit di tempat latihan tinju itu lebih baik daripada babak belur dan kalah telak di atas ring ketika bertanding.

Kebanyakan pesohor kelas dunia lainnya yang terkemuka karena pencapaiannya dalam hidup pun mengaku melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai. Kenapa mereka mau mengerjakannya? Karena mereka yakin, bahwa rasa tidak enak itulah yang mereka berikan dalam keseharian demi mencapai hasil yang lebih banyak di masa depan.

Ternyata salah satu pihak yang menyabotase kesuksesan kita sendiri ga jauh-jauh ya? Diri sendiri. Masih maukah gw jadi penyabot kesuksesan diri sendiri? Ogaaah.....

Mudah-mudahan tulisan singkat ini bermanfaat. Kalo ga bermanfaat, berarti udah kronis tuh... hihihihihi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar