|
Ternyata rumah mikro dengan ukuran 2,7 meter kubik ini (2,7 m x 2,7 m x 2,7 m) bisa jadi keren juga, bila dirancang oleh ahlinya. Rumah mikro ini kerangkanya dari kayu (menurut sumbernya sih kayu, tapi saya ngga yakin, kalau dibilang baja ringan mungkin masih yakin.. ah, entahlah), bagian luarnya dilapisi aluminium anodisa, serta insulasi dengan bahan poliuretan. Bagian dalam (interior) rumah mikro ini sudah termasuk:
- Alarm kebakaran dan detektor asap (walah, di sini ngga bisa ngerokok ya?).
- Meja untuk makan, belajar atau bekerja, dengan ukuran 1,05 x 0,65 meter, cukup untuk tempat makan 4 hingga 5 orang. Meja ini bisa disorong (slided) kebawah bila tidak terpakai, dan dijadikan salah satu bagian tempat tidur.
- Satu tempat tidur ukuran 1,98 meter x 1,07 meter, letaknya di atas meja pada poin no. 2. Bisa dilipat untuk membuat ruangan terasa lebih lega.
- Rak dan lemari penyimpanan, untuk baju, perlengkapan tidur, alat-alat kebersihan, dan lain-lain.
- Panel kontrol, yang mengendalikan semua perkakas elektronik (pemanas ruangan, AC, TV, pemutar musik, dan lampu penerangan dari LED)
- Kamar mandi (toilet dan pancuran), toilet dan tempat mandi terpisah dengan layar sorong (sliding screen), plus ditambah tempat jemur-jemur baju (wkwkwk jadi keingetan tempat kos).
- Dapur, dengan kompor dua tungku (dari fotonya kelihatan jika yang dipakai adalah kompor induksi, bukan kompor gas), tempat cuci piring, lemari pendingin, lemari penyimpanan alat makan, termasuk microwave.
Sayangnya rumah ini hanya dijual di wilayah Eropa dan AS. Andaikan ada yang membuatnya di sini, betapa senangnya bisa beli rumah mikro prefab yang keren (asalkan saya ada duitnya hehehe), yang perakitannya bisa cepat nggak pake ribet.
Nah, kalau ada yang mau bikin di sini, saya punya usul:
- Untuk urusan masak memasak, jika tidak menggunakan kompor induksi, gimana kalau pake gas methan yang dihasilkan dari tinja dan sampah organik? Jadinya nggak usah beli bahan bakar lagi. Tapi bikin tangki gas metannya yang bagus yah, jangan sampai bocor dan meledak.
- Untuk listrik, gimana kalau selain panel surya dan turbin angin, juga dilengkapi dengan fuel cell yang pakai metanol saja, kalau bisa sih yang bio-metanol, supaya tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil untuk urusan listrik. Fuel cell metanol ini fungsinya untuk sumber listrik tambahan jika matahari dan angin tidak mencukupi untuk mengisi baterai secara penuh, atau bila pemakaian listriknya sedang berlebih.
- Iseng aja, siapa tau ada yang terinspirasi membuatnya di sini daripada hal-hal semacam ini hanya dibuat di luar negeri.
- Rumahnya canggih, cepat dibangun, sehingga tidak menimbulkan polusi udara, polusi suara, dan menghemat tenaga.
- Punya sumber energi mandiri, sumber energi listriknya cukup untuk menghidupi satu hingga dua orang, sehingga tiap orang bisa produktif mengerjakan sesuatu.
- Rumah ini cocok untuk pemulihan ketika bencana besar melanda, karena cepat dibangun, hemat tenaga, dan penghuninya masih bisa produktif dalam masa pemulihan. Tapi, mudah-mudahan sih bencana seperti itu tidak muncul ya. Amin.
- Rumah ini juga cocok untuk dibangun sebagai pemukiman sementara, entah untuk asrama dadakan atau sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar