Senin, 24 Oktober 2011

Main Klakson, Tetangga Terganggu, Ini Solusinya

Pengalaman pribadi, nih, tapi bukan curhat. Tetangga saya suka sekali main klakson agar dibukakan pintu pagar oleh pembantunya. Masalahnya adalah: nggak siang, nggak malam, nggak pagi, main klaksonnya lumayan menggangu. Apalagi kalau malam hari atau pagi-pagi buta.

Sebetulnya kalau tahu diri, logikanya kan sederhana: jika suara klakson bisa membangunkan pembatu di dalam rumah, maka suara klakson yang sama dan dimainkan dengan irama tak menentu itu bisa juga membangunkan para tetangga dari lelap dan mimpi indah. Tapi, logika sederhana ini rupanya sulit dipahami sebagian manusia. Bisa dimaklumi, karena kecerdasan orang tentunya berbeda-beda.

Solusinya? Ada, kok, mudah-mudahan dia membaca ketikan saya ini, dan mudah-mudahan para pelaku main klakson dengan modus "untuk minta dibukakan pintu pagar" lainnya di seluruh Indonesia juga ikut membaca ketikan ini.



Oh, ya, saya mau nerusin sedikit cerita soal tetangga saya ini. Sekarang dia sudah sadar tidak main klakson sering-sering kok. Tapi, sebagai gantinya, dia teriak-teriak sambil ketok-ketok pagar kencang-kencang. Gubrak! Sam jug hong alias sama juga bohong. Hahahaha... hay!

Mengapa Orang Main Klakson Untuk Minta Dibukakan Pintu Pagar?
  1. Malas turun kendaraan. Faktor malas bisa dipahami. Namanya juga sudah capek jalan-jalan atau pulang kerja. Tapi selain capek, faktor feodalisme juga mendukung kemalasan seperti ini.
  2. Keamanan. Jika pulang malam hari atau pagi-pagi buta, dan mengendara seorang diri, tentunya turun dari kendaraan untuk membuka pintu pagar sendiri, apalagi  jika tinggal di daerah rawan, tentunya akan mengancam keselamatan atau rawan jadi korban kejahatan curanmor.

Solusinya Apa, Dong?
Banyak, sih. Yang sederhana adalah menelepon ke rumah, supaya orang rumah atau PRT bisa terbangun. Apalagi, sekarang ini PRT pun sudah pakai ponsel (dan biasanya speakernya berukuran besar di bagian belakang).

Solusi yang lebih enak ada? Ada, dong. Gunakan bell rumah tanpa kabel. Kenapa mesti tanpa kabel? Bell rumah tanpa kabel memungkinkan penggunanya untuk membawa unit remote control dalam kendaraan. Jadi, alih-alih turun dari kendaraan, pengguna bisa memencet remote control jika sudah berada di depan rumahnya sendiri. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan dengan bell rumah dengan kabel, kan?

Jika Anda punya tetangga yang suka main klakson seperti ini, Anda bisa beli untuk dihadiahkan pada sang tetangga. Atau, jika Anda justru adalah pelaku main klakson, belilah alat ini untuk diri sendiri.

Bell Rumah Tanpa Kabel/Nirkabel (Wireless Door Bell)
Anda bisa membeli langsung di toko-toko terdekat, atau kalau mau, Anda bisa beli secara online melalui link yang akan saya berikan di bagian bawah ketikan ini.
sumber gambar: diambil dari halaman penjual

Spesifikasi (menurut penjualnya):
Jumlah jenis bunyi: 30 bunyi/suara/ musik
Jangakauan unit remote control: 100 meter
Daya tahan baterai: 1 tahun, dengan hintungan 1 hari dibunyikan sebanyak 20 kali (cukup tahan lama juga, lumayan kalau hobi pencet-pencetan).
Tiap unit sudah disediakan baterai.
Harga: Rp 68.250,-/unit
beli 3 hingga 5 unit, harga  Rp 63.000,-/unit
beli lebih dari 5 unit, harga Rp 54.600,-/unit

klik di sini, jika Anda tertarik untuk membeli secara online. Harap mengontak penjual untuk menanyakan stok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar